Pembesaran DOQ Bibit Puyuh Petelur-2

Postingan artikel ini merupakan lanjutan dari “Panduan Beternak Puyuh [Pembesaran DOQ Bibit Puyuh Petelur]” yang pertama. Harap maklum, karakternya sudah full.

Yang pertama bahasan lebih pada beberapa macam teknik atau cara pembesaran DOQ bibit puyuh petelur. Untuk lanjutan ini akan mencoba mengetengahkan serba serbi salah satu aktivitas rangkaian beternak puyuh ini.

Hal mengenai pembesaran DOQ burung puyuh petelur ini sangatlah penting juga dibahas. Bagaimanapun, bagian ini akan berpengaruh terhadap kualitas produksi puyuh maupun umur produktivitas.

1. Sedikit pemahaman.

Masa pembesaran DOQ bibit puyuh petelur ini merupakan masa mempersiapkan, membentuk, dan merawat puyuh sejak umur bahkan 0 hari sampai rata-rata pada umuran 30 hari. Hingga nanti terbentuk puyuh yang siap telur, baik masak tubuh maupun masak kelamin. Pembentukan ovary / ovarium terdapat follikel tempat pembentukan kuning telur. sedang oviduct tempat perjalanan pembentukan sebutir telur lengkap.
Perawatan yang kurang baik pada tahapan ini mengakibatkan kurang sempurnanya juga pada masa dewasa, dimana dalam memproduksi telur juga menjadi tidak optimal.

2. Pakan.

Mengacu pada pengarahan dari kemitraan, untuk pakan puyuh pada masa stater ini menggunakan pakan stater khusus DOQ bibit puyuh petelur. Sejak dari umur 0 hari sampai sekitar umur 30 hari.
Biasanya dari 6 sak pakan stater untuk 1000 ekor DOQ, pada saat naik kandang (seringnya kalau yang saya alami, naik kandang pada umur 25 hari), pakan masih sisa hampir setengah sak (25 kg). Pakan stater tersebut ada yang memberikannya dicampur pakan teluran / layer, ada juga yang dihabiskan dulu pakan staternya, baru kemudian pindah ke pakan layer.

Mengenai pakan stater untuk DOQ bibit puyuh petelur ini ada pendapat dari Bp. Puyuh Jepang, bahwa intinya bisa diberi (atau malah lebih bagus) pakan stater ayam pedaging.

3. Yang penting diperhatikan pada masa pembesaran DOQ bibit puyuh petelur.

Dari selama ini membesarkan DOQ bibit puyuh petelur. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan dan pemeliharaan masa pembesaran ini, saya kira pakar-pakar puyuh mengamini juga, diantaranya:

a. Terkait dengan pemanas. Apabila DOQ bibit puyuh petelur ini mengumpul berdesak-desakan, atau bahkan saling menumpuk di pusat pemanas (terutama yang memakai lampu bohlam), berarti suhu ruangan dalam kandang pembesaran kurang panas. Solusinya, tambahkan lagi pemanas.
Beda lagi apabila DOQ bibit puyuh petelur ini hampir semua atau banyak yang merapat di dinding. Berarti terlalu panas. Solusinya, kurangi suhu pemanas.
Ciri yang suhunya disenangi atau cukup pas alias normal ialah ketika DOQ bibit puyuh petelur cenderung menyebar. Pada kondisi ini lebih banyak aktivitas makan, minum, dan tidur.

b. Masa yang rawan pada tahap pembesaran ini sekitar 3 hari. Setelah itu lebih rileks dalam perawatan. Terutama yang berkaitan dengan pemanasan.

c. Untuk galon kecil tempat minum sebaiknya diberi batu-batu kerikil di wadah minumnya. Agar si puyuh kecil tidak tenggelam.

d. Dalam masa rawan 3 hari, ketika meletakkan galon kecil tempat minum usahakan rata. Terpaksanya agak miring, lubang keluarnya yang lebih rendah. Tujuannya agar air tidak membanjir yang bisa mengakibatkan banyak DOQ bibit puyuh petelur ini basah kuyup. Risiko kebanjiran ini bisa kematian massal dalam jumlah besar.
Jika galon digantung, pada masa 1 atau 2 hari kadang beresiko DOQ bibit puyuh petelur ini suka nyungsep di bawah galon. Ada sela sedikit, suka dipakai sembunyi. Akibatnya ya basah kuyup, kalau tidak tertolong, ya kematian juga. Kan sayang ya.

e. Jika pakan stater untuk pertama pemberian digiling, usahakan tidak terlalu lembut menepung. Bisa-bisa kita sibuk mengelupas pakan yang menempel di mata DOQ bibit puyuh petelur. Perlu diperhatikan bahwa pada masa ini, mereka tidurnya sembarangan dengan mata menempel di pakan yang ditebar.

f. Untuk kandang pembesaran yang memakai lapisan kertas, teliti jangan ada lubang untuk sembunyi. Sering DOQ bibit puyuh petelur bisa masuk, tapi tidak bisa keluar.

g. Untuk yang memakai pemanas dengan lampu listrik, apabila terjadi pemadaman (oglangan), asal sebelumnya panasnya mencukupi, langsung kandang pembesaran ditutup rapat. Apalagi jika kandang pembesaran di ruangan tertutup. Lebih dari 4 jam pun dari yang pernah saya alami, masih aman. Ini untuk yang kurang dari 2 hari.

h. Silahkan apabila ada yang berkenan menambah informasi.

Terima kasih.

Tinggalkan komentar